Mendaki gunung adalah pengalaman luar biasa—pemandangan indah, udara segar, dan rasa puas saat mencapai puncak. Namun, bagi pemula, pendakian bisa berubah menjadi mimpi buruk jika tidak dipersiapkan dengan baik. Banyak pendaki baru yang mengulangi kesalahan yang sama, mulai dari persiapan fisik hingga cara mengelola barang bawaan.
Berikut adalah 7 kesalahan umum yang sering dilakukan pendaki pemula, dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Meremehkan Persiapan Fisik
Banyak pendaki baru berpikir bahwa mendaki gunung hanya soal “jalan kaki lebih lama dari biasanya.” Padahal, jalur pendakian sering kali menanjak curam, berbatu, dan membutuhkan stamina ekstra.
Solusi: Latih tubuh dengan lari, bersepeda, atau hiking ringan beberapa minggu sebelum pendakian. Fokus pada kekuatan kaki dan daya tahan napas.
2. Membawa Barang Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
Overpacking membuat beban terlalu berat, underpacking membuat kamu kekurangan perlengkapan penting. Keduanya bisa merepotkan di tengah pendakian.
Solusi: Gunakan prinsip “bawa seperlunya, tinggalkan yang tidak mendesak.” Pastikan peralatan penting seperti jas hujan, senter, dan obat pribadi masuk dalam tas.
3. Mengabaikan Informasi Cuaca
Cuaca di gunung bisa berubah drastis. Banyak pemula yang nekat mendaki meski ramalan cuaca menunjukkan hujan deras atau badai.
Solusi: Selalu cek prakiraan cuaca dari sumber terpercaya sebelum berangkat. Jika cuaca buruk, tunda pendakian demi keselamatan.
4. Tidak Menguasai Teknik Dasar Pendakian
Beberapa pendaki langsung mencoba jalur berat tanpa tahu cara berjalan yang benar di medan terjal. Ini bisa memicu cedera.
Solusi: Pelajari teknik dasar, seperti langkah pendek untuk hemat tenaga, cara menanjak dengan tumpuan kuat, dan teknik turun yang aman.
5. Kurang Minum Air (Kesalahan Paling Sering Terjadi!)
Banyak pendaki pemula menghemat air terlalu berlebihan, atau lupa minum sampai merasa haus. Padahal, dehidrasi bisa membuat tubuh cepat lelah, pusing, bahkan pingsan.
Solusi: Minum sedikit tapi sering, sekitar 150–250 ml setiap 20–30 menit, tergantung medan dan cuaca. Gunakan botol minum atau hydration pack agar praktis.
6. Mengabaikan Etika dan Kebersihan Gunung
Sampah plastik, puntung rokok, dan jejak lainnya sering ditinggalkan oleh pendaki baru. Ini merusak keindahan alam.
Solusi: Terapkan prinsip Leave No Trace — semua sampah bawa turun kembali, termasuk sampah organik.
7. Terlalu Memaksakan Diri
Ambisi mencapai puncak kadang membuat pendaki lupa memperhatikan kondisi tubuh. Akibatnya, mereka berisiko mengalami hipotermia, kelelahan parah, bahkan kecelakaan.
Solusi: Dengarkan tubuhmu. Jika merasa lelah atau cuaca memburuk, tidak ada salahnya untuk berhenti atau turun.
Kesimpulan
Pendakian yang menyenangkan bukan hanya soal sampai di puncak, tapi juga bagaimana menikmati perjalanan dengan aman. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa mendapatkan pengalaman mendaki yang lebih aman, nyaman, dan berkesan. Ingat, gunung akan selalu ada, tapi keselamatan adalah prioritas utama.
Referensi:
-
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI – Panduan Etika Pendakian Gunung
-
American Hiking Society – 10 Essentials for Hiking
-
Mountaineering Scotland – Beginner’s Guide to Hillwalking
.jpeg)
EmoticonEmoticon